OBJEK WISATA SITU LENGKONG PANJALU
SITU LENGKONG PANJALU |
Wisata Ciamis Jawa Barat - Objek Wisata Situ Lengkong merupakan sebuah danau yang memiliki area seluas 57,95 hektar (situ = danau dalam bahasa Sunda) yang terletak di Kecamatan Panjalu, Ciamis utara, maka dikenal sebagi Situ Lengkong Panjalu, atau Situ Panjalu saja. Danau dengan kedalamannya berkisar antara 4 hingga 6 meter tersebut, istimewanya, serta mempunyai satu pulau (nusa) seluas 9,25 hektar yang dinamakan Nusa Larang atau Nusa Gede.
Lokasi Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu berada pada kordinat GPS -7.126371, 108.272380. disebelah utara, situ ini berbatasan bersama wilayah Talaga Kabupaten Majalengka dan Kuningan.
Untuk mencapai obyek Situ Lengkong lumayan enteng. Dari arah Bandung akan ditempuh lewat rute Ciawi, Panumbangan, Panjalu, bersama jarak seputar 100 Kilo Meter. Sedangkan dari Ciamis, berjarak kurang lebih 35 kilo meter lewat trayek Buniseuri, Kawali & hingga di Panjalu.
Keistimewaan Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu ini berada di ketinggian kurang lebih 70 meter dpl, Situ Lengkong ialah perpaduan antara objek wisata alam dan wisata budaya. Di objek wisata ini visitor bisa menyaksikan keindahan danau yang berudara sangat sejuk serta berperahu mengelilingi nusa. Keadaan alam Situ Lengkong yang sejuk menjadi sebuah khas daerah pegunungan & jauh dari polusi, menjadikan visitor bakal betah berlama-lama berdiam di kawasan konservasi tersebut.
Bagi wisatawan yang datang, tidak hanya menikmati keindahan alam, serta sanggupbisa berziarah ke makam kuno Prabu Hariang Kancana, putra Sanghyang Borosngora di Nusa Larang & mengahdiri Musium Bumi Alit, di mana disana tersimpan benda-benda purbakala seperti Menhir, Batu Pengsucian, Batu Penobatan juga naskah-naskah & pekakas peninggalan milik Raja-raja Panjalu masa lampau, antara lain berupa pedang, cis & genta (lonceng mungil) peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora.
Fasilitas di Situ Lengkong Panjalu
Sarana yang terdapat di Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu antara lain : area parkir, perahu, MCK & mesjid. disekitar danau, serta tidak sedikit dipasarkan cinderamata dari bambu, aneka bordir unik, gelang kayu, terasi udang original, makanan tradisional Sunda, & tidak sedikit oleh-oleh khas Ciamis yang lain.
Nusa Larang
Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu berdasarkan Surat Ketentuan Gubernur Jenderal Hindia Belanda (Besluit van den Gouverneur-Generaal van Nederlandsch Indie) No. 6 kepada tanggal 21 Pebruari 1919, Situ Lengkong ditetapkan sebagai kawasan cagar alam (Natuurmonument). Pada era Kolonial Belanda, Nusa Larang pula disebut Pulau Koorders. Ini yang merupakan wujud penghargaan pada Dr. Sijfert Hendrik Koorders, seseorang ahli botani pendiri sekaligus ketua perdana Nederlandsch Indische Vereeniging tot Natuurbescherming (Perkumpulan Perlindungan Alam Hindia Belanda) yang telah didirikan tahun 1863.
Situ Lengkong Era Belanda |
Juga Sebagai Cagar Alam, Nusa Larang mempunyai vegetasi hutan primer yg relatif tetap utuh & tumbuh dengan cara alami. Sekian Banyak type flora yg tumbuh merupakan Kondang (Ficus variegata), Kileho (Sauraula Sp), & Kihaji (Dysoxylum).
Di sektor pulau yang lebih rendah pula tumbuh tanaman Rotan (Calamus Sp), Tepus (Zingiberaceae), & Langkap (Arenga). Sedangkan dari sekian banyak fauna yang ditemukan antara lain merupakan Tupai (Calosciurus nigrittatus), Burung Hantu (Otus scop), & Kelelawar (Pteropus vampyrus).
Mitos Situ Lengkong Panjalu
Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu seperti halnya tempat-tempat ziarah yang lain, Situ Lengkong serta mempunyai mitos. Konon, air danau Situ Lengkong tercipta dari tetesan air zam-zam yang dipindah dari tanah suci. Ceritanya, kepada awal abad ke-7, raja Panjalu berharap sang putra mahkota mempunyai ilmu yang paling sempurna. Sehingga berangkatlah sang putra mahkota yang bernama Borosngora mengembara & mogok di tanah suci Mekah.
Sesudah bertahun-tahun mempelajari agama di tanah Arab, Borosngora, yang sekarang sudah beragama Islam, berniat kembali ke Panjalu. Untuk membuktikan bahwa wawasan agamanya sudah mumpuni, sang guru mensyaratkan mesti mengambil air zam-zam ke dalam keranjang yang berlubang-lubang.
Sesudah hingga d Panjalu, air zamzam tersebut setelah itu ditumpahkan ke lembah bernama Lembah Pasir Jambu. Ajaib, lembah tersebut setelah itu bertambah semakin banyak airnya & terjadilah danau yang waktu ini dinamakan Situ Lengkong.
Borosngora setelah itu menjadi Raja Panjalu menukar ayahnya & menyebarkan agama Islam terhadap rakyatnya. Sejak Mulai dikala itulah kerajan Panjalu beralih dari kerajaan Hindu jadi kerajaan Islam.
Buat menghormati leluhur Panjalu, sehingga hingga sekarang ini masyarakat keturunan Panjalu biasa lakukan upacara kebiasaan yang dinamakan Nyangku. Program ini dilaksanakan tiap-tiap Bulan Maulud bersama cara membersihkan benda-benda pusaka yang telah disimpan di Bumi Alit. Baca juga : Upacara Adat Nyangku Panjalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar