Sabtu, 28 Mei 2016

WISATA EKSOTIS JEMBATAN CIRAHONG CIAMIS

WISATA EKSOTIS JEMBATAN CIRAHONG CIAMIS 

JEMBATAN CIRAHONG CIAMIS
JEMBATAN CIRAHONG CIAMIS

Wisata Ciamis Jawa Barat │ Jembatan Cirahong merupakan suatu jembatan yang menghubungkan Kecamatan Manonjaya Kab Tasik bersama Desa Panyingkiran Kecamatan Ciamis. Jembatan yg melintas diatas Sungai Citanduy ini memiliki No. register BH 1290 & terletak disebelah timur Stasiun Manonjaya Daerah Operasi 2 Bandung. Jembatan Cirahong mempunyai panjang 202 meter. Dibangun pada tahun 1893 dengan memakai konstruksi baja yang rapat & kokoh. Konstruksinya sempat diperkuat pada th 1934. 

Perbaikan Jembatan Cirahong Jaman Belanda
Perbaikan Jembatan Cirahong Jaman Belanda

Dua Fungsi Jembatan

Jembatan ini unik sebab mempunyai 2 fungsi. Jalur atas jembatan berfungsi untuk lalu lintas kereta api, sedangkan jalur bawah jembatan berfungsi untuk lalu lintas kendaraan mobil & motor termasuk juga pejalan kaki. 

Jembatan ini menjadi rute alternatif dari Tasik menuju Ciamis melalui Manonjaya & sebaliknya, dan ini satu-satunya jembatan peninggalan Belanda di Kab Ciamis. Tak ada angkutan umum resmi yang melintasi jalur ini. Kendaraan melintas biasanya yaitu mobil pribadi. 

Dikarenakan lebar Jembatan Cirahong yang lumayan untuk satu mobil, kendaraan yang melintas mesti bergantian. Kebanyakan di ke-2 ujung pintu jembatan, ada beberapa pemuda yang bertugas untuk mengatur lalu lintas. Pemuda dari daerah Manonjaya, mengatur arus masuk kendaraan dari pintu jembatan sebelah selatan atau pintu dari Manonjaya. Sedang pemuda Ciamis mengatur arus dari arah utara. Mereka bergantian berjaga selagi 24 jam. Para Pegawai tersebut meraih penghasilan alakadarnya dari sopir atau masyarakat yang melintas di jembatan.

Peristiwa Pembangunan Jembatan Cirahong 

Pembangunan Jembatan Cirahong tak terlepas dari peran R.A.A. Kusumadiningrat atau Kangjeng Prebu, Bupati Galuh Ciamis pada tahun 1839 - 1886. 

Saat itu Pemerintah Kolonial Belanda sedang membangun jalan kereta api trayek selatan yang melintasi Bandung, Garut, Tasik & Banjar kemudian nyambung ke jateng. Pembangunan jurusan kereta api tersebut, terkecuali utk angkutan massal, pula buat mengangkut hasil bumi dari Priangan, seperti kapas, kopi, kapol, & yang lain ke Jakarta. 

Disaat itu tidak sedikit perkebunan baru dibangun di daerah Galuh, seperti perkebunan Lemah Neundeut, Bangkelung & lain-lain. Angkutan kereta di inginkan bakal menopang jurusan angkutan barang ataupun mobilisasi masyarakat.

Pada awalnya Jembatan Cirahong ini tak direncanakan untuk dibangun. Dari gambar konsep yang dibuat pemerintah kolonial Belanda, jurusan kereta api dari Tasik tak melintasi kota Ciamis. Tapi membawa jalur ke Cimaragas atau sebelah selatan Sungai Citanduy. seterusnya masuk kota Banjar & selanjutnya jalur terbagi jadi dua adalah jalur yang menuju ke Pangandaran & yang ke Cilacap Jawa Tengah. Pertimbangannya, kalau melintas ke Kota Ciamis sehingga Pemerintah Belanda mesti membangun dua jembatan melintasi Sungai Citanduy. Pasti saja bakal memakan budget yang amat sangat mahal. 

Kabar tersebut hasilnya hingga ke telinga Kangjeng Prebu, yang diwaktu itu telah pensiun dari jabatan Bupati. Kangjeng Prabu yang tetap mempunyai pengaruh ke pemerintah kolonial, seterusnya melobi Belanda supaya trayek rel kereta yang dibangun tersebut melewati Kota Ciamis.

Jembatan Cirahong Tempo Dahulu Dari Bawah
Jembatan Cirahong Tempo Dahulu Dari Bawah

Ada sekian banyak pertimbangan yg diungkapkan Kangjeng Prebu. Perdana, jumlah warga Kota Ciamis telah sangat pas dibanding Cimaragas, maka keberadaan kereta dapat lebih berguna untuk warga. Tidak Hanya itu, adanya stasiun Kereta Api dapat memperkuat eksistensi Ciamis sebagai Ibu Kota Galuh. 

Sesudah lewat lobi panjang, hasilnya pemerintah kolonial menyetujui usulan Kangjeng Prebu. Belanda selanjutnya membangun dua jembatan di atas Sungai Citanduy. Ialah Jembatan Cirahong, & jembatan Karangpucung di dekat Kota Banjar, dengan biayanya yang lumayan mahal.

Menjadi Ruang Wisata 

Berada di antara dua bukit di pingir sungai, menjadikan Jembatan Cirahong mempunyai pemandangan yang eksotis. Dikarenakan keunikan & keindahan panorama yang ada di sekitarnya, jembatan ini jadi destinasi wisata bagi masyarakat setempat. Kebanyakan tiap-tiap pekan pagi, tidak sedikit masyarakat yang sengaja berolah raga bersama bejalan kaki menuju ke Jembatan. 

Di sore hri tidak sedikit anak-anak muda yang menghabiskan waktu untuk menikmati keindahan pemandangan jembatan sambil ngopi atau menyantap gorengan di warung-warung. Pada saat bulan Ramadhan, Cirahong yakni salah satu area idola untuk menjadi tempat ngabuburit. Momen yang paling ditunggu ialah dikala kereta api melintas di atas jembatan, dan terutama bagi mereka yang hoby untuk fotografi. 

Wisata Kuliner 

Di Jembatan Cirahong tidak sedikit berdiri warung yang jual makanan. Menunya bervariasi, mulai makanan seperti karedok hingga bakar ikan. Dari arah Manonjaya serta tidak sedikit djual buah-buahan product setempat, seperti salak atau nangka. Sedang dari arah pintu Ciamis, sudah berdiri Rumah makan Sunda yang lumayan representatif sehingga menambah suasana Cirahong makin mengasyikan buat dikunjungi.

Hunian Makan Batu Hitam Cirahong
Hunian Makan Batu Hitam Cirahong

Cerita-cerita Yang Menyeramkan 

Jembatan Cirahong sterkenal melekat akan cerita-cerita yang menyeramkan, terutama di tengah malam hari. Karenanya, lokasi ini sekian banyak dijadikan ruang shooting acara-acara hantu seperti Dua Dunia, Mister Tukul Jalan-jalan atau Uji Nyali. Ketinggian jembatan yang setinggi 66 meter, pun bisa dijadikan area percobaan bunuh diri dengan cara meloncat-loncat dari atas jembatan. Sekian ulasannya, Referensi alampriangan.com.

Terima Kasih.







Tidak ada komentar: