OBJEK WISATA ASTANA GEDE KAWALI CIAMIS
Makam Kuno |
Wisata Ciamis Jawa Barat │ Ciamis mempunyai sejarah yang sangat panjang. Wilayah Situs Astana Gede Kawali ini dulu mempunyai peranan yang amat sangat penting dikarenakan telah menjadi pusat kerajaan Galuh, yaitu sebuah kerajaan yang besar di Jawa Barat yang berdiri sejak abad VII Masehi. Salah satu tempat yang sempat jadi Ibu Kota Kerajaan Galuh yakni Kawali. Sekarang ini sisa-sisa peninggalan kejayaan Kerajaan Galuh kepada abad ke-14 Masehi mampu diliat di Situs Astana Gede Kawali.
Menariknya dari peninggalanya itu adalah sisa peninggalan arkeologis pada situs ini berasal dari tiga budaya yang tidak serupa, yaitu canpuran antara budaya lokal, budaya Hindu dan Islam. SDari sekian banyak peninggalan arkeologis yang ada antara lain 6 buah batu prasasti, 3 buah batu menhir serta 11 buah makam.
Situs ini mempunyai luas kurang lebih 5 ha. Berada di kaki Gunung Sawal, bentang alamnya dikelilingi oleh pepohonan yg rimbun & tinggi serta memberikan udara yang sejuk serta dan aura mistis yang kental. Di sebelah Selatan dibatasi oleh Sungai Cibulan yang mengalir dari Barat ke Timur. disebelah Timur berupa parit mungil dari sungai Cimuntur yang mengalir dari Utara ke Selatan. disebelah Utaranya, mengalir Sungai Cikadongdong serta sebelah Barat dibatasi oleh Sungai Cigarunggang. Dari kota Ciamis, Situs Astana Gede Kawali ini akan bisa ditempuh dengan kendaraan, baik speda motor maupun mobil, kira-kira empat puluh lima menit. Keadaan jalan lumayan baik sebab telah diaspal.
Situs ini mempunyai luas kurang lebih 5 ha. Berada di kaki Gunung Sawal, bentang alamnya dikelilingi oleh pepohonan yg rimbun & tinggi serta memberikan udara yang sejuk serta dan aura mistis yang kental. Di sebelah Selatan dibatasi oleh Sungai Cibulan yang mengalir dari Barat ke Timur. disebelah Timur berupa parit mungil dari sungai Cimuntur yang mengalir dari Utara ke Selatan. disebelah Utaranya, mengalir Sungai Cikadongdong serta sebelah Barat dibatasi oleh Sungai Cigarunggang. Dari kota Ciamis, Situs Astana Gede Kawali ini akan bisa ditempuh dengan kendaraan, baik speda motor maupun mobil, kira-kira empat puluh lima menit. Keadaan jalan lumayan baik sebab telah diaspal.
Kondisi lingkungan situs ini adalah seperti hutan lindung yang ditumbuhi dengan beraneka ragam type tumbuhan, tanaman keras dari famili meliceae, lacocarpaceae, euphorbiaceae, sapidanceae & lain-lain, tanaman palawija, rotan, salak, cengkih dll.
Sejarah Astana Gede
Konon situs ini disebut Astana Gede dikarenakan terdapat suatu makam yg ukurannya besar, panjang sekali & berlainan dengan makam-makam lainnya. Dalam bahasa Sunda, astana berarti makam & Gede berarti Besar.
Tetapi ada pun yang berpendapat lantaran situs Astana Gede adalah ruangan dimakamkannya beberapa orang besar, atau dalam bahasa Sunda dinamakan gegeden. Makam tersebut diduga merupakan makam Pangeran Usman, yang telah memerintah pada tahun 1592 - 1643 M. Ia telah memeluk agama Islam sebagai keturunan dari Kesultanan Cirebon.
Di Lihat dari tinggalan budaya yg ada, Situs Astana Gede Kawali ialah kawasan campuran. yaitu berasal dari musim prasejarah, klasik & masa Islam. Wujud budaya dari etika megalitik ditandai bersama adanya temuan punden berundak, lumpang batu, menhir, yoni setelah itu berlanjut dengan cara berangsur-angsur ke kebiasaan budaya peristiwa (klasik) yang ditandai dengan adanya prasasti, selanjutnya berlanjut ke adat Islam yang ditandai dengan adanya makam kuno.
Prasasti Kawali I |
Pada masanya, Kawali menjadi pusat pemerintahan kerajaan Galuh dengan raja-raja yang bertahta adalah Prabu Ajiguna Linggawisesa, yang dikenal denga sebutannya Sang Lumahing kiding, Prabu Ragamulya atau Aki Kolot, Prabu Linggabuwana yang gugur dalam sejarah bubat, Rahyang Niskala Wastukancana yang meninggalkan sekian banyak prasasti di Astana Gede (Situs Kawali) serta Dewa Niskala, ayah dari Prabu Jayadewata yang seterusnya memindahkan pusat kerajaan ke Bogor.
Keistimewaan Situs Astana Gede
Sebagai destinasi wisata budaya dan wisata peristiwa, situs ini sebagai kawasan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Pengunjungnya datang dari berbagai daerah di Kab Ciamis dan dari daerah luar Kabupaten Ciamis. Sebagai obyek ilmu pengetahuan juga tidak sedikit peninggalan budaya masa lampau yang sudah diteliti oleh para ilmuwan seperti ahli arkeologi, ahli filologi sejarawan dan seterusnya.
Mereka datang untuk meneliti dari kategori batu-batuan, tulisan & bahasanya, atau temuan-temuan lain yang telah sukses digali terutama oleh para ahli arkeologi. Penelitian di Astana Gede sejak mulai dilakukan pada era-Belanda, namun lebih menitik beratkan pada prasastinya.
Orang Eropa yang pertama kali tertarik kepada prasasti di situs Kawali ini yaitu Thomas Stamford Raffles (1811-1816), terbukti ia menyebut-nyebutnya dalam dalam bukunya History of Java. Tetapi, prasasti itu baru dibaca dengan cara serius oleh Friederich pada tahun 1855.
Kemudian berturut-turut K.F. Holle kepada thn 1867 & J Noorduijn kepada th 1988. Dua orang Arkeolog Indonesia yang juga membaca ulang prasasti ini merupakan Saleh Danasasmita (1984) & Atja (1990). Prasasti ke-enam ditemukan th 1995 oleh Juru Pelihara Astana Gede bernama Sopar. Salah satu dari prasasti tersebut bertuliskan "Mahayuna Ayuna Kadatuan" yg dijadikan juga sebagai motto juang Kab Ciamis.
Area Situs
Objek Wisata Situs Astana Gede Kawali Ciamis terletak di Dusun Indrayasa, Kecamatan Kawali, kira-kira 21 kilo meter dari kota Ciamis ke arah Utara. Di dalam situs ini terdapat tidak sedikit peninggalan arkeologis. Untuk memudahkan pencarian lokasi lihatlah pada peta dibawah ini :
Itulah sedikit ulasan tentang informasi dari ASTANA GEDE KAWALI, semoga bermanfaat. Silahkan baca juga SITU LENGKONG PANJALU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar