Sabtu, 11 Juni 2016

Objek Wisata Cagar Alam Pananjung Pangandaran

Objek Wisata Cagar Alam Pananjung Pangandaran Terbaru


Objek Wisata Cagar Alam Pananjung Pangandaran Terbaru 2016
Ilustrasi

Wisata Pangandaran Jawa Barat │ BELUM kumplit rasanya kalau mengahdiri objek wisata Pantai Pangandaran jikalau tak menginjakkan kaki di Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran. Objek wisata ini yaitu satu-satunya objek wisata hutan yg ada di Pangandaran. Kondisi topografi sebahagian akbar landai & di sekian banyak lokasi terdapat tonjolan bukit kapur yg terjal. 

TWA Pangandaran mempunyai ketajiran sumber daya hayati berupa flora & fauna juga keindahan alam. Hutan sekunder yg berusia 50-60 th bersama tipe dominan antara lain laban, kisegel, merong , dsb. Pun terdapat sekian banyak type pohon peninggalan hutan primer seperti pohpohan kondang, & benda . Hutan pantai cuma terdapat di sektor timur & barat kawasan, ditumbuhi pohon formasi Barringtonia, seperti butun, ketapang. 

Bersama bermacam macam ragam flora, kawasan TWA Pangandaran ialah habitat yg sesuai bagi kehidupan satwa-satwa liar, antara lain tando, monyet ekor panjang , lutung , kalong , banteng, rusa, & landak. Sedangkan tipe burung antara lain burung cangehgar, tlungtumpuk, cipeuw , & jogjog. Tipe reptilia ialah biawak , tokek, & sekian banyak tipe ular, antara lain ular pucuk. 

Jumlahnya flora & fauna yg berkembang biak di sana adalah daya tarik tersendiri. Tak heran jikalau TWA Pangadaran tak sempat sepi dari kunjungan para wisatawan. diluar itu, TWA ini memiliki bermacam macam daya pikat yang lain, seperti Batu Kalde, salah satu peninggalan histori era Hindu. diluar itu, tidak sedikit terdapat gua alam & gua buatan seperti Gua Panggung, Gua Parat, Gua Lanang, Gua Sumur Mudal, & gua-gua peninggalan Jepang. 

magnet yang lain yg berada di TWA, baik yg berada di kawasan cagar alam darat ataupun cagar alam laut, merupakan Batu Monitor, Cirengganis, Pantai Pasirputih di kawasan cagar alam laut. Dulu, padang pengembalaan Cikamal, juga sebagai areal padang rumput & semak seluas 20 ha sbg habitat banteng & rusa. Air terjun yg berada di kawasan cagar alam bidang selatan, sanggup ditempuh dgn jalan kaki tatkala 2 jam lewat jalan setapak. 

Histori Kawasan Cagar Alam


Kepada th 1922, seseorang Belanda bernama Eyken membeli tanah pertanian di pananjung Pangandaran, seterusnya memindahkan warga yg tinggal di daerah yg kini jadi taman wisata alam. Kemudian daerah tersebut dikelola juga sebagai daerah perburuan kepada th 1931. 

Kepada thn 1934, daerah tersebut diresmikan jadi suatu wildreservaat dgn ketentuan Statblad 1934 nomer 663. Namun dgn ditemukannya jenis-jenis tumbuhan mutlak, termasuk juga Raflesia patma kepada thn 1961, menciptakan statusnya diubah jadi cagar alam, bersama Surat Ketentuan Menteri Pertanian No.34KMP/tahun 1961. Hasilnya terhadap 1978, lantaran adanya potensi yg bakal mensupport pengembangan pariwisata alam, sebahagian wilayah cagar alam yg berbatasan dgn areal permukiman statusnya diubah jadi taman wisata alam. 

Th 1990 dikukuhkan pun kawasan perairan di kurang lebih cagar alam laut (470 ha), maka luas kawasan perairan disekitar Pangandaran seluruh jadi 1.500 ha. Perkembangan seterusnya berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.104/kpts-II/1993, pengusahaan TWA Pangandaran diserahkan pada Perum Perhutani & diserahkan fisik pengelolaannya kepada 1 Nopember 1999. 

TWA Pangandaran memiliki tidak sedikit legenda, seperti legenda Gua Parat. Gua ini lalu ruangan bertapa & bersemedi sekian banyak pangeran dari Mesir, merupakan Pangeran Kesepuluh (Syekh Ahmad), Pangeran Kanoman (Syekh Muhammad), Pangeran Maja Besar, & Pangeran Raja Sumenda. Di dalam gua ini terdapat dua kuburan sbg tanda bahwa di ruangan inilah Syekh Ahmad & Muhamad menghilang (tilem). 


Gua Panggung 

Menurut narasi, yg berdiam digua ini yaitu Embah Jaga Lautan atau dinamakan juga Kiai Pancing Benar. Dirinya adalah anak angkat dari Dewi Loro Kidul & ibunya menugaskan buat menjaga lautan di daerah Jawa Barat & menjaga pantai Indonesia terhadap rata rata. Oleh sebab itu, dia dinamakan Embah Jaga Lautan. 

Gua Lanang 

Gua ini dulunya ialah keraton mula-mula Kerajaan Galuh. Sedangkan keraton yg ke-2 terdapat di Karang Kamulyan Ciamis. Raja Galuh merupakan cowok(lanang) yg sedang berkelana. 

Batu Kalde atau Sapi Gumarang 

Di ruang ini, menurut narasi, tinggal seseorang sakti yg akan menjelma jadi seekor sapi yg rupawan berani & sakti. Sapi Gumarang yakni nakhoda kapal. 

Cirengganis 

Cerita ini berawal dari adanya suatu pemandian berupa sungai kepunyaan satu orang raja bernama Raja Mantri. Terhadap satu buah hri, Raja Mantri berangkat buat melihat-lihat pemandiannya. 

Kebetulan dikala itu Dewi Rangganis & para inangnya sedang mandi. Sebab terdorong oleh perasaan hatinya, Raja Mantri membawa baju Dewi Rangganis. Lantaran kesal, Dewi Rangganis setelah itu bicara, barang siapa menemukan bajunya, jikalau wanita bakal dijadikan saudara & jikalau laki laki bakal dijadikan suami. 
Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam Pangandaran semula yakni lokasi perladangan masyarakat. Th 1922, dikala Y. Eycken menjabat Residen Priangan, diusulkan jadi Taman Buru. Terhadap ketika itu dilepaskan seekor Banteng, 3 ekor Sapi Betina & sekian banyak ekor rusa. Lantaran mempunyai keanekaragam satwa yg unik & khas pun butuh dijaga habitat & kelangsungan hidupnya sehingga terhadap th 1934, status kawasan tersebut diubah jadi Suaka Margasatwa dgn luas 530 ha. 

Pada tahun 1961, sesudah ditemukan bunga Raflesia Fatma yg langka, statusnya diubah lagi jadi Cagar Alam. Bersama makin meningkatnya kepentingan warga bakal area rekreasi, sehingga kepada th 1978, sebahagian kawasan tersebut (37,70 ha) dijadikan Taman Wisata. Terhadap th 1990 dikukuhkan kawasan perairan di sekitarnya yang merupakan Cagar Alam Laut (470 ha), maka luas semua jadi 1.000 ha. 

Dalam perkembangan seterusnya, berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 104/Kpts-II/1993 pengusahaan wisata TWA Pangandaran diserahkan dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan & Pelestarian Alam pada Perum Perhutani. Aktivitas wisata yg bakal dilakukan di kawasan konservasi Pangandaran & sekitarnya merupakan : lintas alam, bersepeda, berenang, bersampan, scuba diving, snorking & menyaksikan peninggalan peristiwa. 

Cagar alam seluar ± 530 hektar, yg diantaranya termasuk juga wisata seluas 37,70 hektar berada dalam pengelolaan SBKSDA Jawa Barat II. Mempunyai beraneka ragam flora & fauna langka seperti Bunga Raflesia Padma, Banteng, Rusa & beraneka ragam tipe Kera. diluar itu, terdapat pun gua-gua alam & gua buatan seperti : Gua Panggung, Gua Parat, Gua Sumur Mudal, Gua Lanang, gua Jepang pun sumber air Rengganis & Pantai Pasir Putih bersama Taman Lautnya. Buat Taman Wisata Alam (TWA) dikelola Perum Perhutani Ciamis.

Terima kasih atas kunjungannya. Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar: